Itulah mengapa, melakukan caradaur ulang plastik menjadi salah satu solusi terbaik untuk menekan produksi plastik baru.
Cara daur ulang plastik ini pun memiliki banyak keuntungan. Seperti mengurangi kebutuhan banyak bahan bakar fosil, menghemat energi, menekan penggunaan ruang TPA, serta mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca.
APA YANG TERPENTING SEBELUM MENGEKSEKUSI PROSES DAUR ULANG PLASTIK?
Ada beberapa langkah yang dilakukan sebelum melakukan daur ulang plastik. Namun dalam hal ini, tahap sorting atau pemilahan merupakan bagian terpenting dari cara daur ulang plastik.
Plastik yang kotor atas tercampur dengan sampah lainnya seperti sampah organik akan sangat sulit untuk didaur ulang. Bahkan, beberapa jenis plastik tidak dapat didaur ulang.
Untuk itulah, sebelum memulai dan membahas cara daur ulang plastik, mengetahui jenis-jenisnya perlu dilakukan.
Terkait hal tersebut, komunitas penggiat daur ulang di Amerika Serikat, The Society of The Plastic Industry pun mengeluarkan RIC (Resin Identification Code) pada tahun 1998 yang kemudian diadopsi oleh ISO (International Organization for Standardization).
RIC sendiri merupakan kumpulan kode yang digunakan untuk menunjukkan jenis resin pada plastik. Berikut kode-kode plastik yang dimaksud.
1. KODE PLASTIK NOMOR 1 : PET ATAU PETE (POLY ETHYLENE TEREPHTHALATE)
Jenis plastik ini biasanya sering ditemukan pada air kemasan komersil. Wujudnya sendiri transparan dan cenderung tipis. Pada suhu tinggi, lapisan plastik kode nomor 1 ini mudah meleleh.
2. KODE PLASTIK NOMOR 2 : HDPE (HIGH DENSITY POLYETHYLENE)
Plastik HDPE wujudnya kaku, keras, buram, lebih tahan terhadap suhu tinggi, namun masih mudah untuk didaur ulang.
Plastik berkode nomor dua ini pun umumnya ditemukan pada wadah minuman komersil (susu, jus, soda), kemasan detergen, sampo, cairan pembersih bahan kimia, dan sejumlah kantong plastik.
3. KODE PLASTIK NOMOR 3 : V ATAU PVC (POLYVINYL CHLORIDE)
Kode plastik yang biasa ditemukan pada botol-botol cairan pembersih komersil, sabun, sampo, pembungkus kabel, dan pipa plastik ini disebut paling sulit untuk didaur ulang.
4. KODE PLASTIK NOMOR 4 : LDPE (LOW DENSITY POLYETHYLENE)
Terbuat dari minyak bumi (thermoplastic), plastik LDPE masih bisa didaur ulang. Misalnya menjadi tas, tempat sambah, hingga ubin lantai.
Jenis plastik berkode 4 ini umumnya ditemukan pada kantong plastik tipis transparan, kantong belanja (kresek), plastik pembungkus (cling wrap), maupun botol minuman yang dapat diremukkan.
5. KODE PLASTIK NOMOR 5 : PP (POLYPHROPYLENE)
Polyphropylene merupakan jenis plastik terbaik yang kuat, tahan panas, berdaya tembus uap yang rendah, serta cukup resisten terhadap kelembapan, minyak, dan bahan kimia.
Jenis plastik ini yang dapat didaur ulang menjadi sikat, kotak baterai, dan keranjang sepeda ini biasa ditemukan pada botol minuman, botol bayi, kotak makanan, sedotan, kantong belanja, ataupun gelas.
6. KODE PLASTIK NOMOR 6 : PS (POLYSTYRENE)
Ciri khas dari Polystyrene adalah kaku, getas, buram, dan sulit didaur ulang. Biasanya jenis ini ditemukan pada styrofoam.
7. KODE PLASTIK NOMOR 7 : OTHER
Plastik berkode 7 ini masih terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu SAN (Styrene Acrylonitrile) yang biasanya ditemukan pada mangkuk mixer, pembungkus termos, pirin makan, alat makan, penyaring kopi, hingga sikat gigi.
Kemudian ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) yang kuat dan resisten terhadap reaksi kimia maupun suhu. Wadah makanan atau minuman, mainan anak, serta pipa biasanya termasuk ke dalam jenis plastik ini.
Terakhir adalah PC (Polycarbonate) yang tidak mudah pecah, ringan, serta transparan. Biasanya PC dapat ditemukan pada galon air, gelas balita, hingga botol minuman.